AIR TERJUN PUTRI MALU
Air
Terjun Putri Malu merupakan Salah satu objek wisata diwilayah waykanan.
Objek wisata satu ini memberikan nuansa alam yang cukup indah, dimana
Jenis potensi yang terdapat di obyek wisata Air Terjun Putri Malu yang
memiliki ketinggian air terjun sekitar 80 meter yang masih alami,
ditambah udara yang sejuk menjadikan tempat ini sangat cocok untuk
petualangan alam, panjat tebing, kemah, atau sekedar menikmati alamnya
bersama keluarga atau teman-teman.
Objek
wisata ini berada di kecamatan Banjit, yang bisa dengan mudah kita
kunjungi, karena mudah diakses dari jalan lintas sumatera. jalan masuk
menuju obyek wisata ini adalah persimpangan kearah SMU N 1 Baradatu,
sebelum kita memasuki kawasan penduduk teramai di waykanan yaitu
Baradatu. Obyek wisata ini lebih bisa menjadi pilihan untuk berlibur
bersama keluarga karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari wilayah
penduduk dibanding obyek wisata lain yang ada di waykanan, misal curup
gangsa. Selain terdapat air terjun putri malu juga terdapat sumber air
panas di kampung jukuh batu banjit, di dekat aliran sungai neki yang
berbatu dan indah, yang hanya berjarak 3 km dari kampung cukuh batu.
AIR TERJUN (CURUP) GANGSA
Curup
(air terjun) Gangsa terletak di kaki bukit Dusun Tanjung Raya,
kecamatan Kasui. Curup gangsa terletak di dusun kotaway 1 kampung
Kotaway. Air terjun ini bersumber dari patahan sungai Way Tangkas yang
mengalir dari relung-relung punggung bukit punggur meliuk-liuk melalui
dusun Tanjung Kurung Lebak Paniangan, dengan ketinggian +50 meter ,
diselimuti kabut dan belaian desir angin semilir berterbangan membawa
embun yang sejuk menambah suasana semakin alami.
Pada
saat tengah malam dalam suasana sepi sering terdengar suara gemerincing
bagaikan suara seluring Gangsa, konon dari suara inilah nama Curup
gangsa oleh masyarakat sekitar menjadi nama objek wisata, yang berjarak
sekitar 50 km. dari pusat ibukota Kabupaten. Sedangkan curup air terjun
lain yaitu: curup pinang indah, curup haji, curup way kawat, curup way
mencar, curup bumi harjo munggah lanang, curup cekru Becek, Curup Meong,
Curup Bung Batu, Curup Bukit Duduk.
PESONA PANTAI KLARA
Mungkin
pantai Klara masih asing bagi para pecinta wisata bahari di tanah air
sekalipun. Untuk mencapai sini hanya ditempuh satu jam lebih dari Bandar
Udara Branti Lampung . Sayang sekali pantai ini belum terlalu lama
dipromosikan oleh Pemda Kabupaten Pesawaran yang baru dibentuk tiga
tahun lalu sehingga wisatawan hanya mengenal wisata Atraksi Gajah di
Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas.
Nama
Klara diambil dari kependekan dari Kelapa Rapat. Dimana lokasi pantai
ini sangat banyak pohon kelapa yang jaraknya berdekatan sehingga
membentuk kanopi atau peneduh bibir pantai. Lokasinya pantai
Klara sangat aman tepat di teluk Lampung menghadap Barat Daya. Meskipun
jalan menuju kesana tidak terlalu lebar seperti pada umumnya jalan kelas
kabupaten, tetapi kondisinya masih mulus dan tidak tampak lubang-lubang
yang mengganggu kenyamanan pengendara. Bus wisata ukuran sedang masih
sangat nyaman melalui jalan ini. Tetapi apabila berpapasan dengan
kendaraan seukuran yang sama harus sedikit mengurangi kecepatan untuk
menepi ke bahu jalan.
Suasana
pantai berpasir putih yang landai ini sangat cocok untuk berwisata dari
semua usia. Ombak di pantai ini dapat dikatakan sama sekali tidak ada
karena berapa di teluk Lampung dan sangat jauh dari Samudra Indonesia.
Ombak kecil yang mungkin lebih cocok dinamakan riak itu akan sangat
memberikan rasa aman apabila membawa balita dan bermain di pantai.
Fasilitas
pantai klara antara lain lapangan terbuka yang diteduhi pohon tarusan
kelapa , gazebo untuk berteduh, kedai makanan dan minuman, MCK dan lahan
parkir yang dapat menapung ratusan kendaraan beserta tenaga
pengamanannya.
Untuk
wisatawan yang ingin bermalam di sekitar pantai Klara tidak perlu
cemas, meskipun di pantai Klara tidak terdapat penginapan, cottages
maupun hotel, tepat di seberang pantai Klara terdapat pulau Pahawang
yang sedang dikembangkan menjadi tujuan wisata bahari. Hanya dengan
menyewa boat dengan jarak tempuh kurang dari 30 menit, kita sudah
mencapai pulau Pahawang yang memiliki fasilitas bungalau dan rumah
menduduk yang disewakan. Daya tarik wisatanya pun lebih beragam mulai
dari kampung nelayan, hutan bakau, pantai berpasir putih sampai,
kegiatan memancing, spot untuk snorkling dan diving. ( tulisan pulau
Pahawang nantikan di tulisan kami berikutnya ).
AIR TERJUN WAY LALAAN
Bila
kita berkunjung ke kabupaten Tanggamus, ada satu obyek wisata yang
tidak boleh dilewatkan dan merupakan salah satu trademark obyek wisata
yang ada di Tanggamus.Way
Lalaan Watefall atau air terju way laalan. Air terjun Way Lalaan
merupakan air terjun bertingkat dengan jarak satu sama lainnya - 200 M,
berasal dari aliran Way (yang artinya sungai dalam bahasa Lampung)
Lalaan yang bermuara ke Teluk Semangka. Obyek wisata air terjun Way
Lalaan terletak di Gunung Tanggamus dengan jarak hanya 2 Km dari Pusat
Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km dari Kota Bandar Lampung.
Air terjun ini telah di kenal sejak Tahun 1937 yaitu pada zaman
pemerintahan kolonial Belanda yang telah membuat tangga semen menuju
lembah air terjun. Fasilitas yang tersedia yaitu shelter, kamar ganti
pakaian dan pelataran parkir.
Berkendaraan
dengan kecepatan sedang, 15 menit dari Batu Keramat tiba di Pekon Way
Lalaan. Masuk ± 100 m dari sisi kiri jalan objek wisata-tirta Air Terjun
Way Lalaan layak dikunjungi. Tumpahan air terjun dari ketinggian ± 11 m
menciptakan bunyi gemuruh yang sayup-sayup mulai terdengar sejak anak
tangga teratas jalan masuk menurun sepanjang 75m. Pelataran parkir yang
cukup luas, Shelter serta mushola adalah fasilitas yang tersedia selain
kamar bilas. Dipinggiran kolam yang terbentuk dari jatuhan air ini aman
untuk mandi dan berendam. Lokasi obyek ini hanya beberapa ratus meter
dari kompleks perkantoran Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanggamus.
Tak
lengkap rasanya jika kita berkunjung ke kabupaten Tanggamus tanpa
mengunjungi air terjun way lalaan. karena bukan hanya air terjun yang
kita nikmati disana, tetapi juga buah durian khas kabupaten tanggamus.
PANTAI MUTUN
Pantai
? Yah, pantai merupakan salah satu tujuan pariwisata di Propinsi
Lampung selain objek wisata Way Kambas yang cukup kondang dengan
penangkaran gajahnya. Biasanya kalau kita ingin mengunjungi wisata
pantai di Lampung, selalu direkomendasikan untuk mengunjungi pantai
Kalianda dan Pasir Putih. Kedua objek wisata pantai tersebut memang
sudah cukup terkenal dan selalu menjadi target utama yang akan
dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Lampung. Namun sebenarnya
Lampung memiliki banyak potensi wisata yang tidak kalah menariknya
dibandingkan dengan pantai Kalianda dan Pasir Putih.
Jika
kita menyusuri jalur yang menuju ke Padang Cermin atau tempat latihan
angkatan laut, maka selama perjalanan tersebut kita bisa menemui
beberapa pantai yang layak dikunjungi, salah satunya Pantai Mutun.
Pantai ini letaknya kurang lebih 25 km arah barat daya dari kota Bandar
Lampung. Kondisi jalan menuju lokasi, masih berupa aspal mulus dan
sepanjang perjalanan tersaji pemandangan yang cukup indah untuk
dinikmati. Letak pantai ini sendiri berada di sebelah kiri dari jalan
utama, sebuah papan penunjuk objek wisata bertuliskan "Pantai Mutun 1km"
yang dibuat ala kadarnya dari sebuah papan triplek, merupakan
satu-satunya penunjuk jalan menuju lokasi pantai.
Mungkin
karena belum terlalu dipublikasi maka jalan masuk ke pantai ini
belumlah bagus. Jalan yang ada terbuat dari tanah dengan batu-batuan
kasar yang tidak menutup kemungkinan saat terjadi hujan akan menyajikan
kubangan-kubangan air disana sini. Untungnya, jalan rusak ini tidak
terlalu jauh yakni hanya kira-kira sekitar 1 km dari jalan utama. Untuk
masuk ke Pantai Mutun dikenakan biaya sebesar Rp. 2500,- per orang dan
Rp. 5000,- untuk mobil, yang boleh dibilang masih cukup murah sebagai
uang tiket tempat wisata.
Hamparan
pantai berpasri putih dengan laut biru berombak tenang tampak
mendominasi objek wisata ini. Suatu kombinasi warna yang jarang bahakan
sulit ditemui dipantai-pantai pulau jawa terlebih di jakarta. Di pantai
ini, oleh penduduk setempat juga disediakan tempat-tempat yang bisa
disewa untuk istirahat, tetapi bagi yang berniat untuk berenang atau
mandi dilaut, penulis menyarankan untuk menyeberang ke pulau kecil yang
ada diseberang pantai, pulau tersebut bernama Pulau Tangkil. Untuk
menyeberang ke pulau tersebut banyak tersedia perahu-perahu yang siap
mengantarkan kita, cukup dengan uang Rp. 2000,- kita akan diantarkan
pulang pergi kepulau tersebut. Jangan lupa untuk membikin janji dengan
yang punya perahu kapan kita ingin dijemput.
PANTAI KILUAN
Wisata
alam Teluk Kiluan di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, cocok bagi wisatawan yang gemar
berpetualang. Topografinya yang berbukit dan berlembah menarik untuk
dijelajahi, Perjalanan menuju Teluk Kiluan sudah merupakan tantangan
tersendiri bagi wisatawan. Jalan darat di pesisir barat Sumatera itu
belum terlalu mulus sehingga perlu keterampilan dalam mengemudikan
kendaraan bermotor untuk melewatinya.
Ada
beberapa pilihan angkutan untuk mencapai lokasi wisata tersebut. Bisa
dengan travel atau ojek sepeda motor. Jarak yang ditempuh dari Bandara
Raden Intan (Beranti), Lampung, sekitar 80 kilometer. Karena kondisi
jalan seperti itu, perlu waktu 4,5 jam untuk mencapainya, Perjalanan
dimulai dari Kotaagung, melewati Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran. Awal
perjalanan memang sedikit membosankan. Namun, begitu memasuki wilayah
Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, suasana berubah segar dan nyaman.
Alam pengunungan yang berbukit menghadirkan embusan angin sejuk serta
pemandangan alam nan indah, Panorama alam pedesaan semakin terasa ketika
perjalanan memasuki wilayah Kecamatan Punduh Pidadah. Wilayah itu
berbatasan langsung dengan Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus.
Jalur
jalan yang membelah bukit di pesisir barat Sumatera menyajikan
pemandangan sekaligus sensasi berkendara. Ada baiknya berhenti sejenak
ketika sampai di titik tertinggi untuk menikmati alam pegunungan yang
sangat indah dan elok.Perjalanan kemudian berganti melewati jalur yang
menurun. Memang lebih cepat, namun perlu kehati-hatian.
Berbagai
tantangan itu terbayar ketika sampai di Pekon Kiluan Negeri. Berada di
desa tersebut serasa tengah berada di Pulau Bali. Tampak berjajar
pura-pura Hindu berdampingan damai dengan masjid. Sebagian besar warga
di desa itu memang berasal dari Bali. Kepala desanya bahkan merupakan
keturunan warga Bali bernama Sukrasana.
Warga
di sana akan dengan sangat senang hati menyambut wisatawan dan
menjelaskan objek-objek menarik. Salah satunya, lumba-lumba berbagai
ukuran, yang jumlahnya mencapai ratusan ekor, yang bisa dilihat langsung
saat berenang di laut bebas.
Konon,
kumpulan lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbesar di Asia.
Bahkan, mungkin dunia. Wisatawan yang berminat menyaksikan dari dekat
lumba-lumba di habitat aslinya bisa menyewa perahu motor. Jika
beruntung, wisatawan juga bisa menyaksikan penyu hijau, yang di
waktu-waktu tertentu menepi ke pantai.Belum puas menikmati alam
pemandangan di Teluk Kiluan, pengunjung bisa menginap di sana. Hanya,
kondisi penginapan memang belum terlalu bagus.
Hanya
ada empat penginapan serta rumah warga yang disewakan bagi yang berniat
menginap. Bangunannya sangat sederhana dengan dinding dari bambu dan
papan.Saat yang tepat untuk menyaksikan secara langsung parade
lumba-lumba di habitat aslinya adalah pada pagi hari. Biasanya mamalia
laut yang lucu itu muncul sekitar pukul 08.00.
Perjalanan
dengan perahu motor ke laut lepas biasanya dimulai sekitar pukul 06.00.
Ketika cuaca terang dan ombak laut tenang, wisatawan bisa menyaksikan
ratusan lumba-lumba berenang secara berkelompok dan berlompatan di
laut.Dengan kondisi cuaca seperti itu, tidak jarang lumba-lumba tersebut
berenang mendekati perahu. Bahkan, mereka bisa berputar-putar
mengelilingi perahu itu.
Sejarah Pantai Teluk Kiluan
Keberadaan
Teluk Kiluan tidak bisa dilepaskan dari kisah sejarah Raden Anta
Wijaya. Menurut kepercayaan warga setempat, Raden Anta Wijaya sangat
dikenal pemberani, Namun, banyak kerabatnya yang tidak senang kepada dia
dan berusaha untuk membunuhnya.Karena itu, akhirnya Raden Anta Wijaya
meminta kerabatnya yang ingin membunuh dirinya tersebut agar membawanya
ke pulau yang saat ini bernama Pulau Kiluan. Sebab, dia hanya bisa
dibunuh di pulau itu, Selanjutnya Raden Anta Wijaya dibunuh di pulau
tersebut. Nah, permintaan yang dalam bahasa Lampung pesisir disebut
“kiluan” itulah yang akhirnya dijadikan nama teluk tersebut.
Teluk
Kiluan, mungkin masih banyak yang belum mengenal tempat satu ini.
Daerah ini terlihat begitu asing, bahkan masyarakat Lampung sendiri
banyak yang belum tahu tentang keberadaan daerah ini dan sejuta pesona
yang disimpannya. Begitulah kita, selalu lebih tergoda untuk menjelajahi
negeri orang lain daripada negeri sendiri, padahal pesona yang kita
miliki tidak kalah dengan negara lain.Di Teluk Kiluan kita tidak hanya
bisa menikmati pemandangan alam yang begitu menakjubkan, tapi kita juga
bisa melihat tarian lumba-lumba. Untuk menikmatinya, kita masih harus
naik perahu duapuluh menit ke arah tengah Samudera dari Pulau Kiluan.
Setidaknya ada dua jenis lumba-lumba di perairan ini, spesies pertama
adalah lumba-lumba hidung botol ( Tursiops Truncatus ) dengan badan yang
lebih besar dan pemalu. Spesies yang kedua adalah lumba-lumba paruh
panjang ( Stenella Longirostris ) yang bertubuh lebih kecil dan senang
melompat. Namun lumba-lumba tersebut jumlahnya makin lama makin turun
karena perburuan yang dilakukan oleh manusia.
Caesars Casino Coupon, Promo Code & Review
BalasHapusCaesars 바카라 사이트 Casino Promo カジノ シークレット Code & Review. Enjoy $60 in free chips + a $10 casino bonus! $1000 casino chip. Rating: 8.5/10 · 카지노 가입 쿠폰 Review by Ryan Gutzler